A. Khalifah Bani Umayyah
1. Khalifah Bani umayyah 1 : Muawiyah ibn Abi Sufyan (661-681 M)
Muawiyah ibn Abi Sufyan adalah pendiri Daulah Bani Umayyah dan menjabat sebagai Khalifah pertama. Ia memindahkan ibu kota dari Madinah al Munawarah ke kota Damaskus dalam wilayah Suriah. Pada masa pemerintahannya, ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti pada masa Khalifah Ustman dan Ali. Disamping itu ia juga mengatur tentara dengan cara baru dengan meniru aturan yang ditetapkan oleh tentara di Bizantium, membangun administrasi pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos. Muawiyah meninggal Dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di pemakaman Bab Al-Shagier.
Muawiyah ibn Abi Sufyan adalah pendiri Daulah Bani Umayyah dan menjabat sebagai Khalifah pertama. Ia memindahkan ibu kota dari Madinah al Munawarah ke kota Damaskus dalam wilayah Suriah. Pada masa pemerintahannya, ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti pada masa Khalifah Ustman dan Ali. Disamping itu ia juga mengatur tentara dengan cara baru dengan meniru aturan yang ditetapkan oleh tentara di Bizantium, membangun administrasi pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos. Muawiyah meninggal Dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di pemakaman Bab Al-Shagier.
2. Khalifah Bani umayyah 2 : Yazid ibn Muawiyah (681-683 M)
Lahir pada tahun 22 H/643 M. Pada tahun 679 M, Muawiyah mencalonkan anaknya, Yazid, untuk menggantikan dirinya. Yazid menjabat sebagai Khalifah dalam usia 34 tahun pada tahun 681 M. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. Dengan cara ini, semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husein ibn Ali dan Abdullah ibn Zubair.
Lahir pada tahun 22 H/643 M. Pada tahun 679 M, Muawiyah mencalonkan anaknya, Yazid, untuk menggantikan dirinya. Yazid menjabat sebagai Khalifah dalam usia 34 tahun pada tahun 681 M. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. Dengan cara ini, semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husein ibn Ali dan Abdullah ibn Zubair.
Bersamaan dengan itu, Syi’ah
(pendukung Ali) melakukan konsolidasi (penggabungan) kekuatan kembali.
Perlawanan terhadap Bani Umayyah dimulai oleh Husein ibn Ali. Pada tahun 680 M,
ia pindah dari Mekkah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di
Irak. Umat Islam di daerah ini tidak mengakui Yazid. Mereka mengangkat Husein
sebagai Khalifah. Dalam pertempuran yang tidak seimbang di Karbela, sebuah
daerah di dekat Kufah, tentara Husein kalah dan Husein sendiri mati terbunuh.
Kepalanya dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedang tubuhnya dikubur di Karbala
(Yatim, 2003:45). Ia meninggal pada tahun 64 H/683 M dalam usia 38 tahun dan
masa pemerintahannya ialah tiga tahun dan enam bulan.
3. Khalifah Bani umayyah 3 : Muawiyah ibn Yazid (683-684 M)
Muawiyah ibn Yazid menjabat sebagai Khalifah pada tahun 683-684 M dalam usia 23 tahun. Dia seorang yang berwatak lembut. Dalam pemerintahannya, terjadi masa krisis dan ketidakpastian, iaitu timbulnya perselisihan antar suku diantara orang-orang Arab sendiri. Ia memerintah hanya selama enam bulan.
Muawiyah ibn Yazid menjabat sebagai Khalifah pada tahun 683-684 M dalam usia 23 tahun. Dia seorang yang berwatak lembut. Dalam pemerintahannya, terjadi masa krisis dan ketidakpastian, iaitu timbulnya perselisihan antar suku diantara orang-orang Arab sendiri. Ia memerintah hanya selama enam bulan.
4. Khalifah Bani umayyah 4 : Marwan ibn Al-Hakam (684-685 M)
Sebelum menjabat sebagai penasihat Khalifah Ustman bin Affan, ia berhasil memperoleh dukungan dari sebagian orang Syiria dengan cara menyuap dan memberikan berbagai hak kepada masing-masing kepala suku. Untuk mengukuhkan jabatan Khalifah yang dipegangnya maka Marwan sengaja mengawini janda Khalifah Yazid, Ummu Khalid. Selama masa pemerinthannya tidak meninggalkan jejak yang penting bagi perkembangan sejarah Islam. Ia wafat dalam usia 63 tahun dan masa pemerintahannya selama 9 bulan 18 hari.
Sebelum menjabat sebagai penasihat Khalifah Ustman bin Affan, ia berhasil memperoleh dukungan dari sebagian orang Syiria dengan cara menyuap dan memberikan berbagai hak kepada masing-masing kepala suku. Untuk mengukuhkan jabatan Khalifah yang dipegangnya maka Marwan sengaja mengawini janda Khalifah Yazid, Ummu Khalid. Selama masa pemerinthannya tidak meninggalkan jejak yang penting bagi perkembangan sejarah Islam. Ia wafat dalam usia 63 tahun dan masa pemerintahannya selama 9 bulan 18 hari.
5. Khalifah Bani umayyah 5 : Abdul Malik ibn Marwan (685-705 M)
Abdul Malik ibn Marwan dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun 685 M. Dibawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian. Ia terpandang sebagai Khalifah yang perkasa dan negarawan yang cakap dan berhasil memulihkan kembali kesatuan Dunia Islam dari para pemberontak, sehingga pada masa pemerintahan selanjutnya, di bawah pemerintahan Walid bin Abdul Malik
Daulah bani Umayyah dapat mencapai puncak kejayaannya. Ia meninggal pada tahun 705 M dalam usia yang ke-60 tahun. Ia meninggalkan karya-karya terbesar didalam sejarah Islam. Masa pemerintahannya berlangsung selama 21 tahun, 8 bulan. Dalam masa pemerintahannya, ia menghadapi sengketa dengan Abdullah ibn Zubair.
Abdul Malik ibn Marwan dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun 685 M. Dibawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian. Ia terpandang sebagai Khalifah yang perkasa dan negarawan yang cakap dan berhasil memulihkan kembali kesatuan Dunia Islam dari para pemberontak, sehingga pada masa pemerintahan selanjutnya, di bawah pemerintahan Walid bin Abdul Malik
Daulah bani Umayyah dapat mencapai puncak kejayaannya. Ia meninggal pada tahun 705 M dalam usia yang ke-60 tahun. Ia meninggalkan karya-karya terbesar didalam sejarah Islam. Masa pemerintahannya berlangsung selama 21 tahun, 8 bulan. Dalam masa pemerintahannya, ia menghadapi sengketa dengan Abdullah ibn Zubair.
6. Khalifah Bani umayyah 6 : Al-Walid ibn Abdul Malik (705-715 M)
Masa pemerintahan Walid ibn Malik adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, iaitu perluasan wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa, iaitu pada tahun 711 M. Perluasan wilayah kekuasaan Islam juga sampai ke Andalusia (Sepanyol) dibawah pimpinan panglima Thariq bin Ziad. Perjuangan panglima Thariq bin Ziad mencapai kemenangan, sehingga dapat menguasai kota Kordova, Granada dan Toledo.
Selain melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam, Walid juga melakukan pembangunan besar-besaran selama masa pemerintahannya untuk kemakmuran rakyatnya. Khalifah Walid ibn Malik meninggalkan nama yang sangat harum dalam sejarah. Daulah Bani Umayyah dan merupakan puncak kebesaran Daulah tersebut.
Masa pemerintahan Walid ibn Malik adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, iaitu perluasan wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa, iaitu pada tahun 711 M. Perluasan wilayah kekuasaan Islam juga sampai ke Andalusia (Sepanyol) dibawah pimpinan panglima Thariq bin Ziad. Perjuangan panglima Thariq bin Ziad mencapai kemenangan, sehingga dapat menguasai kota Kordova, Granada dan Toledo.
Selain melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam, Walid juga melakukan pembangunan besar-besaran selama masa pemerintahannya untuk kemakmuran rakyatnya. Khalifah Walid ibn Malik meninggalkan nama yang sangat harum dalam sejarah. Daulah Bani Umayyah dan merupakan puncak kebesaran Daulah tersebut.
7. Khalifah Bani umayyah 7 : Sulaiman ibn Abdul Malik (715-717 M)
Sulaiman Ibn Abdul Malik menjadi Khalifah pada usia 42 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 2 tahun, 8 bulan. Ia tidak memiliki kepribadian yang kuat hingga mudah dipengaruhi penasehat-penasehat disekitar dirinya. Menjelang saat terakhir pemerintahannya barulah ia memanggil Gubernur wilayah Hijaz, iaitu Umar bin Abdul Aziz, yang kemudian diangkat menjadi penasehatnya dengan memegang jabatan wazir besar.
Sulaiman Ibn Abdul Malik menjadi Khalifah pada usia 42 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 2 tahun, 8 bulan. Ia tidak memiliki kepribadian yang kuat hingga mudah dipengaruhi penasehat-penasehat disekitar dirinya. Menjelang saat terakhir pemerintahannya barulah ia memanggil Gubernur wilayah Hijaz, iaitu Umar bin Abdul Aziz, yang kemudian diangkat menjadi penasehatnya dengan memegang jabatan wazir besar.
Hasratnya untuk memperoleh nama
baik dengan penaklukan ibu kota Constantinople gagal. Satu-satunya jasa yang
dapat dikenangnya dari masa pemerintahannya ialah menyelesaikan dan menyiapkan
pembangunan Jamiul Umawi yang terkenal megah dan agung di Damaskus.
8. Khalifah Bani umayyah 8 : Umar Ibn Abdul Aziz (717-720 M)
Umar ibn Abdul Aziz menjabat sebagai Khalifah pada usia 37 tahun . Ia terkenal adil dan sederhana. Ia ingin mengembalikan corak pemerintahan seperti pada zaman khulafaur rasyidin. Pemerintahan Umar meninggalkan semua kemegahan Dunia yang selalu ditunjukkan oleh orang Bani Umayyah.
Umar ibn Abdul Aziz menjabat sebagai Khalifah pada usia 37 tahun . Ia terkenal adil dan sederhana. Ia ingin mengembalikan corak pemerintahan seperti pada zaman khulafaur rasyidin. Pemerintahan Umar meninggalkan semua kemegahan Dunia yang selalu ditunjukkan oleh orang Bani Umayyah.
Ketika dinobatkan sebagai
Khalifah, ia menyatakan bahwa mempernaiki dan meningkatkan negeri yang berada
dalam wilayah Islam lebih baik daripada menambah perluasannya (Amin, 1987:104).
Ini berarti bahwa prioritas utama adalah pembangunan dalam negeri. Meskipun
masa pemerintahannya sangat singkat, ia berhasil menjalin hubungan baik dengan
Syi’ah. Ia juga memberi kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah
sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya.
Kedudukan mawali (orang Islam
yang bukan dari Arab) disejajarkan dengan Muslim Arab. Pemerintahannya membuka
suatu pertanda yang membahagiakan bagi rakyat. Ketakwaan dan keshalehannya
patut menjadi teladan. Ia selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Ia meninggal pada tahun 720 M dalam usia 39 tahun, dimakamkan di Deir Simon.
9. Khalifah Bani umayyah 9 : Yazid ibn Abdul Malik (720-724 M)
Yazid ibn Abdul Malik adalah seorang penguasa yang sangat cenderung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketentraman dan kedamaian, pada zamannya berubah menjadi kacau. Dengan latar belakang dan kepentingan etnik politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid. Pemerintahan Yazid yang singkat itu hanya mempercepat proses kehancuran Bani Umayyah. Pada waktu pemerintahan inilah propaganda bagi keturunan Bani Abas mulai dilancarkan secara aktif. Dia wafat pada usia 40 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 4 tahun, 1 bulan.
Yazid ibn Abdul Malik adalah seorang penguasa yang sangat cenderung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketentraman dan kedamaian, pada zamannya berubah menjadi kacau. Dengan latar belakang dan kepentingan etnik politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid. Pemerintahan Yazid yang singkat itu hanya mempercepat proses kehancuran Bani Umayyah. Pada waktu pemerintahan inilah propaganda bagi keturunan Bani Abas mulai dilancarkan secara aktif. Dia wafat pada usia 40 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 4 tahun, 1 bulan.
10.
Khalifah Bani umayyah 10 : Hisyam ibn Abdul
Malik (724-743 M)
Hisyam ibn Abdul Malik menjabat sebagai Khalifah pada usia yang ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu menggulingkan Dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan Dinasti baru, Bani Abbas.
Hisyam ibn Abdul Malik menjabat sebagai Khalifah pada usia yang ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu menggulingkan Dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan Dinasti baru, Bani Abbas.
Pemerintahan Hisyam yang lunak
dan jujur menyumbangkan jasa yang banyak untuk pemulihan keamanan dan
kemakmuran, tetapi semua kebajikannya tidak bisa membayar kesalahan-kesalahan
para pendahulunya, kerana gerakan oposisi terlalu kuat, sehingga Khalifah tidak
mampu mematahkannya.
Meskipun demikian, pada masa
pemerintahan Khalifah Hisyam kebudayaan dan kesusastraan Arab serta lalu lintas
dagang mengalami kemajuan. Dua tahun sesudah penaklukan pulau Sisily pada tahun
743 M, ia wafat dalam usia 55 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 19
tahun, 9 bulan. Sepeninggal Hisyam, Khalifah-Khalifah yang tampil bukan hanya
lemah tetapi juga bermoral buruk. Hal ini makin mempercepat runtuhnya Daulah
Bani Ummayyah.
11. Khalifah Bani umayyah 11 : Walid ibn Yazid (743-744 M)
Daulah Abbasiyah mengalami kemunduran dimasa pemerintahan Walid ibn Yazid. Ia berkelakuan buruk dan suka melanggar norma agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati terbunuh. Meskipun demikian, kebijakan yang paling utama yang dilakukan oleh -Walid ibn Yazid ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan perawat untuk masing-masing orang. Dia sempat meloloskan diri dari penangkapan besar-besaran di Damaskusyang dilakukan oleh keponakannya. Masa pemerintahannya berlangsung selama 1 tahun, 2 bulan. Dia wafat dalam usia 40 tahun.
Daulah Abbasiyah mengalami kemunduran dimasa pemerintahan Walid ibn Yazid. Ia berkelakuan buruk dan suka melanggar norma agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati terbunuh. Meskipun demikian, kebijakan yang paling utama yang dilakukan oleh -Walid ibn Yazid ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan perawat untuk masing-masing orang. Dia sempat meloloskan diri dari penangkapan besar-besaran di Damaskusyang dilakukan oleh keponakannya. Masa pemerintahannya berlangsung selama 1 tahun, 2 bulan. Dia wafat dalam usia 40 tahun.
12. Khalifah Bani umayyah 12 : Yazid ibn Walid (Yazid III) (744 M)
Pemerintahan Yazid ibn Walid tidak mendapat dukungan dari rakyat, kerana perbuatannya yang suka mengurangi anggaran belanja negara. Masa pemerintahannya penuh dengan kemelut dan pemberontakan. Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat dalam usia 46 tahun.
Pemerintahan Yazid ibn Walid tidak mendapat dukungan dari rakyat, kerana perbuatannya yang suka mengurangi anggaran belanja negara. Masa pemerintahannya penuh dengan kemelut dan pemberontakan. Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat dalam usia 46 tahun.
13. Khalifah Bani umayyah 13 : Ibrahim ibn Malik (744 M)
Diangkatnya Ibrahim menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat didalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Kerana itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan khilafah dan mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.
Diangkatnya Ibrahim menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat didalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Kerana itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan khilafah dan mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.
14.
Khalifah Bani umayyah 14 : Marwan ibn
Muhammad (745-750 M)
Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan. Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah yang telah kuat pendudkungnya. Marwan ibn Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh Marwan oleh Abbas As-Syaffah selalu mengejarnya. Akhirnya sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir, dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali, orang yang menerima penyerahan tugas dari Abdullah. Marwan terbunuh pada tanggal 27 Dzulhijjah 132 H\5 Agustus 750 M. Dengan demikian tamatlah kedaulatan Bani Umayyah, dan sebagai tindak lanjutnya dipegang oleh Bani Abbasiyah.
Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan. Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah yang telah kuat pendudkungnya. Marwan ibn Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh Marwan oleh Abbas As-Syaffah selalu mengejarnya. Akhirnya sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir, dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali, orang yang menerima penyerahan tugas dari Abdullah. Marwan terbunuh pada tanggal 27 Dzulhijjah 132 H\5 Agustus 750 M. Dengan demikian tamatlah kedaulatan Bani Umayyah, dan sebagai tindak lanjutnya dipegang oleh Bani Abbasiyah.
1.
Prestasi Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan Khalifah
Muawiyah bin Abi Sufyan terkenal dalam sejarah perkembangan Bani UmaiyahI,
karena keberanian beliau pada saat memproklamirkan Bani Umaiyah I tahun 40H
pada saat Ali bin AbiThalib masih memerintah Khulafaurrasyidin sebagai khalifah
yang terakhir.Meskipun Muawiyah memproklamirkan bani Umaiyah dengan cara yang
tidak sesuai dengan nilai-nilaiagama, akan tetapi beliauw mampuh menetapkan
beberapa kebijakan yangsangat mendukung perkembangan bani Umaiyah 1 mencapai
masa perkembangan yangsangat pesat, kebijakan tersebutadalah:
a.
Membentuk Departemen dan Dutayang belum
dibentuk oleh khalifahsebelumnya,fungsi dari departemen ini adalah menyiapkan
beberapa sahabat utama untuk diutus ke berbagai wilayah di dunia dalam rangka
memperkenalkanIslam ke penjuru dunia di antaranya adalah Uqba bin Nafi dan Musa
binNusardi AfrikaUtara,Abdullah bin Abi Saradi India, dan Saad bin Abi Waqas di
Cina, Indonesia dan wilayah Asia Tenggaralainnya.
b.
Muawiyah juga membeli beberapa profesional
administrasi keuangandan tata usaha dari daerah Byzantium dandipekerjakan dalam
pemerintahan BaniUmaiyah.
c.
Memperluas kekuasaan atau mengembangkan
wilayah di 3 daerah yang sangat subur dan strategis yaitu Afrika Utara,
Indiadan Byzantium
2.
PrestasiKhalifah Marwanbin HakamKhalifah
Marwan bin Hakamadalah seorang yang bijaksana. Berfikran tajam,
fasihberbicaradan berani. Beliauahli pembacaan al Quran dan banyak meriwayatkan
hadis dari para sahabat Rasullah yang terkenal terutama dari Umar bin khatab
dan Usman bin Afan. Beliauterkena dan berjasa dalam menertibkan alat-alat
takaran dan tibangan, serta berjasa karena pertama kali menciptakan mata uang
sebagai alat jual beli. Marwan adalah khalifah yang beranimemberantas para
pemberontak dengan cara yang keras dan tegas. Para pemberontak diundang ke
istanahkemudian dibunuh dan mayatnya dibuang di tengah jalan agarmasyarakat
tahu dan menjadi rasatakut untuk tidak melakukan hal yang serupa. Dengan
kebijakan tersebut menyebabkan pemerintahan pada masa khalifah Marwan menjadi
kondusifdan program khalifahdapatberjalan denganlancar.
3.
Prestasi Khalifah Walidbin
AbdulMalikKhalifah ke-6 Bani Umaiyah Walid bin Abdul Malik memerintah bersamaan
dengan permintaan bantuan dari pemerintahan Gothiyah B kepada Islam, oleh
Khalifah Al Walid permintaan itu dipenuhi dengan mengirim 12.000pasukan Islam
yang dipimpin oleh Tariq bin Ziad. MisiIslam tersebutberhasil menyelesaikan
tugasnya dengan baikdan pasukan Islam dipimpin olehTariq bin Ziad
tersebutberhasil memukul mundur pasukan Viagoth ariktokrasiJerman. Karena
pasukanIslam berhasil melaksanakan tugasnya dengan mengusir pasukanJerman, maka
oleh penguasa Gotiyah Barat sepeninggalan Raja Witizah mempersilahkan Tariq
danpemuka Islam lainnya bolehberdakwah di wilayah Andalusi dengan bebas dan
aman. Masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke-6 Bani Umaiyah
disebutkan dalam sejarah sebagai masa kejayaan Bani UmaiyahI. Pada saat itu
masyarakat patuh dan cinta kepada khalifah Al Walid. Keadaan pemerintahan yang
sebaik itu membuka kesempatan pada khalifah Al Walid untuk melakukan perluasan wilayah
ke daerah-daerah di Afrika dan Eropa Barat.
4.
Prestasi Khalifah Umar binAbdul
AzisKhalifah Umar bin Abdul Azis adalah khalifah ke-8 dari pemerintahan Bani
Umaiyah I, memerintah hanya 3tahun kurang lebih tahun 99 -101H akan tetapi
masyarakat Islam yang dipimpinmengalami peningkatan kualitas secara drastis
terutama dalam hal status ekonomi. Taraf pendapatan dan kehidupan sosial
masyarakat begitutinggi, sampai mencari warga masyarakat untuk menyalurkan
Zakat Fitrah begitu sulit. Zakat kaum agniyah akhirnya diserahkan ke baitulmaal
selanjutnya difungsikan untuk pembangunan fisik dalam masyarakat seperti
masjid, sekolah dan perpustakaan. Umar dipilih oleh suara mayoritasmasyarakat
secara murni karena keberhasilan beliau menjadi gubernur di Syiria dan
masyarakat Islam telah bosan dan jenuh terhadap kepemimpinan para khalifah Bani
Umaiyah yang korup dan amoral.Ada beberapa keistimewaan dari khalifah Umar bin
Abdul Aziz dibandingkan dengan khalifah-khalifah lainnya:
a.
Jabatan khalifah yang akan dipangkunya
ditawarkan lebih dahulu kepada rakyat, akan tetapi mayoritas masyarakat lebih
memilih
Umar bin Abdul Azis.
b.
Beliau lebih mementingkanagama daripada
politik
c.
Mementingkan persatuan umatIslam daripada
golongan
d.
Penyiaran Islam dilakukan ataudisiarkan
dengan cara damai
e.
Adil terhadap semua pihak
f.
Sopan dan santundalam bertutur
g.
Mementingkan kebutuhan umum dari pada
kebutuhan pribadi
h.
Membuka forum untuk masyarakatluas,
bertanya tentanghal agama, hukum dan persoalansosial lainnya.
i.
Masa pemerintahannya yang singkat 3 tahun,
akan tetapimampuh mengangkat status sosial dan derajat masyarakat menjadi
makmur sehingga sulit mencarI orang miskin untuk mengeluarkan zakat pada saat
itu
j.
Memberi instruksi kepada gubernur Madinah
agar mengumumkan kepada masyarakat Islam Madinah supaya segeramengumpulkan dan
menyeleksi hadis.
Kebijakan
pemerintahan Bani Umaiyah I yang sangat berpengaruh pada perkembangan Islam
Bani Umaiyah I adalah pada saat Muawiyah bin Abi Sufyan memerintah
1. Sebagai khalifah pertama, dia menetapkan
beberapa kebijakannya memperluas wilayah Islam di 3wilayah yang rata-rata subur
; Afrika Utara, India dan Byzantium. Akan tetapi dari 3 wilayah itu Byzantium
lebih dahulu ditaklukan karena selain subur, masyarakatnya menganut nasrani
ortodoks.
2. Membentuk departemen dan Duta, tugasnya
untuk mengirim beberapa duta Islam membawa misi Islam ke beberapa wilayah ;
Cina, India, Indonesia, Bukara, Tajekistan, Samarkan, Afrika Utara dan
Andalusia.
3. Mengangkat beberapa profesional dalam
bidang Administrasi keuangan dari orang-orang Bizantium untuk dipekerjakan
dalam pemerintahan Islam. Khalifah-khalifah Bani Umaiyah lain yang ikut
menetapkan beberapa kebijakan monumental pada masa pemerintahannya, diantaranya
:
a.
Pada masa pemerintahan Marwan bin Hakam,
mata uang ditetapkan sebagai alat resmi pemerintah untuk barter atau alat
tukar. Sejarah mata unag pertama kali di ciptakan di dunia dan dijadikan
sebagai alat tukar.
b.
Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin
Marwan semua pemberontak dibunuh secara kejam, dengan cara di undang di istanah
kemudian di bunuh dan mayatnya dibuang di tengah jalan di depan istanah.
Alhasil keadaan pemerintahan menjadi kondusif dan perkembangan peradaban
menjadi lancar.
c. Kebijakan untuk mengirim pasukan Islam sebesar
12.000 pasukan ke Eropa atau Andalusia terjadi pada tahun 711 M oleh khalifah
Al Walid bin Abdul Malik, khalifah bani Umaiyah yang ke 6
d. Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Azis
tahun 99-101 hijriyah, Umar mengeluarkan perintah kepada gubernur Madinah agar
segera memerintahkan masyarakat islam yang ada di Madina, Hijaz dan
sekitarnyauntuk menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadis.Oleh pakar
sejarah bahwa kebijakan oleh para khalifah tersebut diatas adalah sumber
insfirasi dan motivasi besar bagi kekuasaan bani Umaiyah 1 di dalam menata
kekuasaan selanjutnya. Kebijakan-kebijakan khalifah Muawiyah yang paling palin
berpengaruh seperti mempekerjakan para professional dari Byzantium utuk menata
administrasi keuanan Negara, serta mngadakan perluasan wilayah diwilayah yang
sangat stretegis. Oleh para pakar sejarah, bahwa kebijakan khalifah Muawitah
tersebut adalah sebagai peletakan pondasi bani Umaiyah menjadi kuat dan sangat
strategis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar